Duo legenda AC Milan itu menjadi mentor bagi Darmian ketika masih menimba ilmu di akademi Rossoneri.
Fullback Manchester United Matteo Darmian mengaku cukup beruntung bisa belajar dari dua bek legendaris seperti Paolo Maldini dan Cafu selama masih memperkuat AC Milan.
Darmian merupakan produk akademi Milan dan mulai mengubah perannya sebagai pemain belakang di awal kariernya, dan ia memetik banyak pelajaran bersama dua legenda tersebut.
Dalam keterangannya kepada United Review, Darmian mengatakan: “Ketika saya masih muda, saya sebenarnya adalah gelandang sentral. Di akademi AC Milan lah saya mengubah posisi dan mereka mulai memainkan saya sebagai seorang bek. Awalnya saya adalah bek sentral, dan kemudian ketika saya naik ke tim utama sang manajer memainkan saya di posisi bek kanan dan sejak itu diputuskan: Saya adalah bek kanan!
“Tentu saja, Milan punya banyak fullback luar biasa di masa lalu. Paolo Maldini adalah idola saya dan saya bertemu dengannya ketika saya naik ke tim utama di San Siro. Dia adalah pemain hebat, tentu saja, namun selain itu dia adalah pribadi yang luar biasa dan saya mencoba memanfaatkan kesempatan untuk bekerja dengan dia, jadi saya menjadikan Maldini sebagai panutan dan mempelajari aksinya karena saya kira dia adalah salah satu bek terbaik di dunia.
“Untuk dibandingkan dengannya waktu itu adalah pujian yang teramat besar, namun juga merupakan sebuah kebanggaan dan kehormatan tersendiri. Bukan hanya dia saja – saya juga beruntung berada di tim utama di waktu yang sama dengan Cafu, yang merupakan fullback hebat lainnya, jadi ada banyak pemain yang bisa saya jadikan panutan.
“Waktu itu saya tidak hanya menyaksikan mereka. Di Milan, saya bisa menguji kemampuan di tempat latihan melawan pemain-pemain seperti Ronaldo dan Ronaldinho, dua pemain terhebat di dunia, dan itu merupakan pelajaran yang bagus. Sulit memang, namun bagus! Setelah menghabiskan sepekan bermain melawan mereka di tempat latihan, itu terkadang membuat pekerjaan saya menjadi lebih mudah ketika kami bermain di Serie A pada akhir pekan.
“Menjadi pemain belakang di Serie A sedikit berbeda dengan di Liga Primer karena di sana lebih ke arah taktik dan tidak banyak adu fisik. Gaya sepakbola di sini di Inggris, saya rasa, menjadikan Liga Primer sebagai liga terbaik di dunia dan buat saya adalah sebuah kehormatan untuk membela Manchester United.
“Setiap hari saya bermain melawan pemain papan atas di tempat latihan jadi saya sangat beruntung. Saya bisa belajar dengan pemain-pemain berkualitas tersebut. Ini juga penting untuk menghadapi tantangan berbeda, dan di sini ada banyak peman dengan tipe berbeda, gaya berbeda yang Anda temui setiap hari dan memberimu masalah baru. Itu bagus untuk perkembangan saya,” imbuhnya.
Source : goal.com
0 Comment: